"Memperingati perjuangan ibu kita,
KARTINI, tidak hanya ber-kebaya untuk
melambangkan kecintaan kita padanya,
tetapi kita khususnya wanita, harus juga
mempraktekkan pengabdian dan perjuangan
beliau, yakni memperjuangkan kehidupan rakyat
yang tertindas.
#Selamat hari Kartini, Hari kebangkitan para Wanita Progresif "
~ M. Bisri (Nasionalis, Mahasiswa ilkom UA '11)
Raden Ajeng (RA) Kartini dilahirkan dalam lingkungan keluarga terpandang sekaligus terdidik. Kakeknya, pangeran Tjondronegoro sangat peduli pendidikan. Laki-laki yang semasa hidupnya pernah memimpin rakyat demak itu, mendatangkan guru dari Belanda untuk mendidik anak-anaknya, yang salah satunya adalah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, ayah Kartini. Budaya yang sangat baik ini, dilanjutkan oleh Sosroningrat salah satu wujudnya adalah mengirim kakak Kartini, Sosrokartono, belajar ke Eropa. Ditengah lingkungan terdidik ini Kartini tumbuh menjadi perempuan cerdas sekaligus humanis.