Perjalanan Melelahkan...

Tiba saatnya, setelah semalaman packing perlengkapan di tas carrier yang akan aku bawa selama commcamp berlangsung. Lelah, itu mungkin kata yang sempat terbesit di benakku saat itu. Yah, aku benar-benar lelah! Tenagaku seolah habis hanya untuk persiapan saja. Tetapi, rasa lelah itu sirna ketika aku melihat seyuman dari setiap teman-temanku yang ikut commcamp, rasanya semua kerja keras untuk persiapan terbayar lunas pagi itu. Tulang-tulangku yang serasa tercerai berai perlahan kembali bersatu satu sama lain. Memang, tak ada yang lebih indah di dunia ini daripada ketika kita bisa membuat orang lain bahagia karena kerja keras kita. #menurutku

Keberangkatan kami sebenarnya agak meleset dari perkiraan awal, dari yang mulanya di jadwalkan berangkat pukul 08.00, meleset sampai sekitar pukul 08.30. Tapi, itu sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan acara-acara 'mbolang' kami sebelumnya yang bisa molor sampai 2 jam! oke, itu bukan fokus utama, yang penting kami bisa berangkat saat itu, ketika kami selesai memanjatkan do'a bersama, berharap ridho dari yang Maha Kuasa. 


Selama perjalanan kami tak menemui banyak kendala, mungkin yang membuat perjalanan kami agak tersendat adalah ketika pak supir memutuskan untuk mengisi bahan bakar dan mem-"bandrek" kunci tanki. Setelah itu, kami terjebak macet di sekitar singosari sekitar kurang lebih satu jam, hal ini juga yang membuat kami kelaparan. Yang mau tidak mau kami harus berhenti lagi, untuk sekedar membeli nasi bungkus untuk efisiensi waktu. Setelah itu, perjalanan terus berlanjut hingga pantai sendang biru.

Hal menarik terjadi saat kami mulai melewati jalan pegunungan yang naik turun. Kami seolah-olah sedang naik roller coaster berbentuk truck ketika itu. Naik... Turuuunn.... Naiikk Naiiikkk... Tuuurruuunn lagi... begitu seterusnya, memaksa sebagian besar dari kami untuk muntah. Dimulai dari koko, yang memang punya penyakit sinus yang super sensitif, dilanjutkan dengan yang lain. untungnya aku tak terbawa situasi, ikut-ikutan muntah, perutku sudah cukup kuat untuk menahan guncangan dan bau muntah. Temanku, adit, sempat keheranan melihat kelakuanku yang justru dengan santainya makan roti kabin di saat di depanku ada febry yang muntah dan anita yang dari tadi berpegang di tanganku karena kepalanya pusing. 

"Kresek, mana kresek. cepetan, udah mau muntah lho... "

~teriak salah seorang teman dengan ekspresi tegang.

Kejadian menegangkan itu selesai saat kami mendengar suara deru ombak. "Pantaaaiiiiii", seru kikik kala itu. Seolah menjadi pemecah kepanikan kami karena diombang-ambingkan roller coaster berbentuk truck selama beberapa saat. Namun, saat semua turun, terlihat masih terpancar kelelahan dari raut muka mereka, khususnya cewek. Tapi gak ada waktu lagi, kami harus segera bergerak, kami langsung membagi tugas, kipli dan kopler mencari perahu untuk menyebrang, tatit dan bisri ke BKSDA untuk mengurus perijinan, aku dan razif mencoba mencarikan penginapan untuk pak sopir, dan yang lain mengeluarkan dan mempersiapkan barang bawaan kami. 

Setelah kurang lebih setengah jam kami menyelesaikan pekerjaan masing-masing, pukul 04.30 setelah briefing mengenai peta dan pembagian tugas, kami beranjak ke bibir pantai untuk naik perahu. Kami membagi rombongan dalam dua kelompok, karena memang maksimal penumpang yang muat hanya 15 orang per perahu. Setelah sekitar 15 menit, kami telah sampai di pulau sempu, memulai perjalanan selanjutnya.. (cont)


Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.