Hari ini saya mendapatkan kuliah komunikasi politik, yang salah satu bahasannya tentang "teknologi mempengaruhi sosial - budaya masyarakat". Pak Henry, dosen komunikasi politik, beranggapan bahwa teknologi berperan penting dalam mengubah peradaban manusia. Tetapi, dalam perspektif saya, teknologi hanya dijadikan sebagai alat saja. sebatas instrumen yang mendukung kepentingan dari segelintir orang, terutama orang-orang kapitalis. Teknologi hanya alat untuk memuluskan kepentingan mereka, menyebarkan paham kapitalis ke seluruh dunia.

Itu menurut saya, anda berhak berpendapat.
CMIIW,
samrodnam.


Kadang, aku hanya perlu merasa memilkimu~
Kadang, aku merasa perlu hanya memilikimu~
Kadang, aku perlu merasa hanya memilikimu~
Kadang, aku merasa hanya perlu memilikimu~
Kadang. aku perlu hanya merasa memilikimu~
Kadang, aku hanya merasa perlu mimilikimu~

perlu bukan berarti cukup,
bukan juga berarti harus

merasa bukan berarti mengalami,
bukan juga berarti nyata

memilikimu,
bukan berarti membuatmu semakin jauh

hanya saja,
hanya itu

oleh : samrodnam, di dini hari.







FORUM AKAR RUMPUT
KAMIS, 25 OKTOBER 2012
“MENUJU MAHASISWA KOMUNIKASI IDEAL (?) II”

Pengimplementasian rumusan – rumusan standar tentang mahasiswa komunikasi yang ideal menjadi bahasan penting sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi kita (mahasiswa komunikasi). Melalui diskusi dan pertukaran gagasan tentang cara – cara mengaplikasikan standar, kami dapat menemukan metode implementasi rumusan tersebut agar dapat terlaksanakan dengan baik.

Diskusi yang dilakukan di KBU Komunikasi Universitas Airlangga ini dimoderatori oleh Razif Akbar, mahasiswa ilmu komunikasi 2011. Pada awal diskusi, moderator membahas sedikit tentang hasil diskusi sebelumnya dan kemudian melanjutkan dengan memberikan sedikit pengantar. Pada kesempatan pertama, Fajrin (2011) berpendapat bahwa, sosialisasi hasil diskusi adalah yang terpenting agar mahasiswa mengerti tentang rumusan “mahasiswa komunikasi ideal”. Dengan adanya sosialisasi yang terencana, selanjutnya, para mahasiswa bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi ideal. Setelah itu Bima (2009) menanggapi pendapat Fajrin, dia mengatakan ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan idealisasi dapat bertemu musuh  atau penghalang utama, yakni idealisme diri.

Untuk itu menurut Ilmi (2009), sebelum melakukan sosialisasi, sebaiknya dilakukan kategorisasi tipe – tipe mahasiswa. Dia menambahkan jika langsung menerapkan ke seluruh mahasiswa, sulit untuk mendapat hasil maksimal. Sontak, pendapat Ilmi ditanggapi oleh anggota diskusi lainnya. Razif, selaku moderator ikut berpendapat. Menurutnya kategori mahasiswa bisa dibagi menurut aktivitasnya, yaitu (1) mahasiswa yang hanya kuliah pulang kuliah pulang atau biasa disebut kupu – kupu dan (2) mahasiswa setelah kuliah nongkrong bersama teman – temannya. Tapi, pendapat kedua ini masih bisa dibagi lagi, yaitu yang produktif dan tidak produktif. Kemudian forum menambahkan mahasiswa yang tidak pernah kuliah dan sering membolos.

Pendapat lainnya disampaikan oleh Bima (2009). Menurutnya, kategori mahasiswa juga dibagi menjadi dua berdasar kelompok-kelompok kecil (klik), yakni opinion leader dan followers. Pendapat ini disetujui oleh Tatit (2011), menurutnya, merangkul para opinion leader dari masing-masing kelompok agar followers mau untuk menjadi atau setidaknya berusaha menjadi mahasiswa ideal.

Berbeda dengan Bisri (2011) yang mengkategorikan mahasiswa melalui dua sudut pandang berbeda. Yang pertama, minat mahasiswa dan yang kedua adalah keaktifan mahasiswa. Minat yang dimaksudkan Bisri adalah minat pada hal praktis, teoritis, atau yang masih “magak” atau setengah-setengah. Untuk hal praktik dan teoritis mungkin sudah jelas, sedangkan “magak” Bisri menganggap bahwa mereka adalah mahasiswa yang melakukan sesuatu hanya ikut-ikutan. Selanjutnya, Bisri merasa bahwa ada dua macam mahasiswa, yaitu aktif dan kedua pasif. Mahasiswa aktif berarti siapa saja yang terlihat dikampus, terlepas dari kegiatannya dan mahasiswa pasif yang notabene jarang di kampus.

Melanjutkan pendapat Bisri, Luqman (2011) menyatakan, kepasifan mahasiswa bisa diatasi dengan melakukan kegiatan bersama seperti mengadakan acara bersama atau yang lainnya. Luqman juga berpendapat pentingnya menumbuhkan rasa kebersamaan antar angkatan dan dalam satu angkatan. Paradigma tentang kuliah harus dirubah, tidak hanya soal nilai yang akan didapat, melainkan ilmu baik secara teoritis maupun praktis dan juga kebersamaan sebagai keluarga. Fajrin melanjutkan, menurutnya kegiatan bersama seperti itu baiknya dilakukan secara konsisten. Defries (2011) menambahkan, menghargai satu sama lain juga adalah hal yang tiak kalah penting.

Melihat dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, forum akhirnya menemukan beberapa titik temu cara implementasi menuju mahasiswa komunikasi yang ideal. Melalui pendekatan makro, yakni sosialisasi menjadi fokus utama. Pertama, bisa dilakukan ketika Baur Sedalu Komunikasi (BSK) dan Career Day. Ketika awal tahun mahasiswa baru, muncul pendapat tentang konsep career day sebaiknya dirubah. Selama ini, career day selalu membahas dunia luar pasca kita kuliah. Tapi tidak pernah sekalipun ada yang memberikan pengarahan bagaimana menciptakan iklim yang ideal menjadi mahasiswa komunikasi semasa kuliah. Kedua, bisa dilakukan dengan cara persuasi kawan-kawan mahasiswa yang tidak aktif untuk berkegiatan bersama. Ketiga, melalui HIMA,yakni agenda kerja HIMA yang dibuat secara fleksibel. Bisa juga dengan membuat masa trial club HIMA.

Tidak hanya dengan pendekatan makro tersebut yang telah disebutkan di atas, pendekatan mikro juga tidak bisa dilupakan, yaitu mencoba merangkul teman-teman yang kurang aktif atau pun pasi. Ketiga hal tersebut tidak bisa dilakukan jika kita tidak membuka diri dan saling menghargai satu sama lain.

Begitu lah hasil apa diskusi Forum Akar Rumput, kawan-kawan boleh sependapat atau tidak. Tetapi kami akan senang hati mengundang teman –teman sekalian untuk datang, ikut berdiskusi bersama sekaligus melatih kemampuan berpikir. Mencari solusi dan kemudian beraksi.

Salam,

FORUM AKAR RUMPUT 


Diberdayakan oleh Blogger.